Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Tipe atau Bentuk Organisasi


Bentuk Organisasi sebagai berikut:  
1. ORGANISASI LINI (LINE ORGANIZATION)
Diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.

           Memiliki ciri-ciri:
1.      Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang.
2.      Jumlah karyawan sedikit.
3.      Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi.
4.      Belum terdapat spesialisasi.
5.      Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan.
6.      Struktur organisasi sederhana dan stabil.
7.      Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil.
8.      Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan).

Keuntungan-keuntungan penggunaan organisasi tipe garis adalah :
1.      Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik.
2.      Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan).
3.      Koordinasi lebih mudah dilaksanakan.
4.      Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat.
5.      Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan.
6.      Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi.
7.      Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat.
8.      Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan.
9.      Adanya penghematan biaya.
10.  Pengawasan berjalan efektif

Kelemahan-kelemahan organisasi garis :
1.      Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi.
2.      Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan karena dipegang sendiri.
3.      Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).
4.      Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif sendiri.
5.      Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan.
6.      Kurang tersedianya staff ahli.

2. ORGANISASI LINI DAN STAF (LINE AND STAFF ORG)
Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asas komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data informasi yang dibutuhkan:

Memiliki ciri-ciri:
1.      Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung.
2.      Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff.
3.      Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff.
4.      Jumlah karyawan banyak.
5.      Organisasi besar, bersifat komplek.
6.      Adanya spesialisasi

Keuntungan penggunaan bentuk organisasi garis dan staff:
1.      Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
2.      Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana.
3.      Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil.
4.      Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
5.      Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas.
6.      Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan spesialisasinya.
7.      Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
8.      Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli

Kelemahan-kelemahan dari bentuk Organisasi garis dan staff:
1.      Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat.
2.      Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal.
3.      Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting.
4.      Pimpinan lini mengabaikan advis staff.
5.      Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang.
6.      Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar.
7.      Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini.
8.      Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.

3.    ORGANISASI FUNGSIONAL (FUNCTIONAL ORG)
Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.

           Memiliki ciri-ciri:
1.      Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan.
2.      Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan.
3.      Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis.
4.      Target-target jelas dan pasti.
5.      Pengawasan ketat.
6.      Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi.
Keuntungan-keuntungan menggunakan organisasdi fungsional :
1.      Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal.
2.      Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing-masing.
3.      Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan.
4.      Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar dan tertib.
5.      Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi.
6.      Pembidangan tugas menjadi jelas.

Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional:
1.      Pekerjaan seringkali sangat membosankan.
2.      Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja.
3.      Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan. 

4. ORGANISASI LINI dan FUNGSIONAL (LINE & FUNCTIONAL ORG)
Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.

Memiliki ciri-ciri:
1.      Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan.
2.      Terdapat spesialisasi yang maksimal.
3.      Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja.

Kebaikan organisasi Lini dan fungsional :
1.      Solodaritas tinggi.
2.      Disiplin tinggi.
3.      Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal.
4.      Pekerjaan – pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan.

Sedangkan keburukannya adalah :
1.      Kurang fleksibel dan tour of duty.
2.      Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang.
3.      Spesiaisasi memberikan kejenuhan.

5. ORGANISASI LINI, FUNGSIONAL DAN STAF (LINE, FUNCTIONAL AND STAFF ORG)
Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan fungsional.
Memiliki ciri-ciri:
1.      Organisasi besar dan kadang sangat ruwet.
2.      Jumlah karyawan banyak.
3.      Mempunyai 3 unsur karyawan pokok:
a.       Karyawan dengan tugas pokok (line personal)
b.      Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal)
c.       Karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional group)

6. ORGANISASI KOMITE (COMMITE ORG)
Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksakan secara kolektif.
Organisasi komite terdiri dari :
1.      Executive Committee ( Pimpinan Komite), yaitu para anggotanya mempunyai wewenang lini.
2.      Staff Committee, yaitu orang – orang yang hanya mempunyai wewenang staff.

Memiliki ciri-ciri :
1.      Adanya dewan dimana anggota bertindak secara kolektif.
2.      Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-masing anggota dewan.
3.      Asas musyawarah sangat ditonjolkan.
4.      Organisasinya besar & Struktur tidak sederhana.
5.      Biasannya bergerak dibidang perbankan, asuransi, niaga.

Kebaikan Organisasi komite :
1.      Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan.
2.      Kepemimpinan yang bersifat otokratis yang sangat kecil.
3.      Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin.

Sedangkan keburukannya :
1.      Proses decision making sangat lambat.
2.      Biaya operasional rutin sangat tinggi.
3.      Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar