Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Tampilkan postingan dengan label IBD. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label IBD. Tampilkan semua postingan

Manusia dan Keadilan

Keadilan berasal dari bahasa arab “adl” yang artinya bersikap dan berlaku dalam keseimbangan. Keseimbangan meliputi keseimbangan antara hak dan kewajiban dan keserasian dengan sesama makhluk. Keadilan pada hakikatnya adalah  memperlakukan seseorang atau orang lain sesuai haknya atas kewajiban yang telah di lakukan. Yang menjadi hak setiap orang adalah di akui dan di perlakukan sesuai harkat dan martabatnya yang sama derajatnya di mata Tuhan YME. Hak-hak manusia adalah hak-hak yang diperlukan manusia bagi kelangsungan hidupnya di dalam masyarakat.

Keadilan dalam kehidupan manusia adalah sangat prinsip dan di manapun tidak mengenal waktu dan tempat selalu di perjuangkan. Keadilan adalah bagian dari hak asasi yang telah di miliki manusia sejak di lahirkan tanpa perbedaan. Manusia tidak dapat di pisahkan dari keadilan, karena dengan keadilanlah manusia dapat mempertahankan hidupnya.

Macam-Macam Keadilan
1) Keadilan Komutatif (iustitia commutativa) yaitu keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang apa yang menjadi bagiannya berdasarkan hak seseorang (diutamakan obyek tertentu yang merupakan hak seseorang).
Contoh:
  • adil kalau si A harus membayar sejumlah uang kepada si B sejumlah yang mereka sepakati, sebab si B telah menerima barang yang ia pesan dari si A.
  • Setiap orang memiliki hidup.  Hidup adalah hak milik setiap orang, maka menghilangkan hidup orang lain adalah perbuatan melanggar hak dan tidak adil.

2)  Keadilan Distributif (iustitia distributiva) yaitu keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang apa yang menjadi haknya berdasarkan asas proporsionalitas atau kesebandingan berdasarkan kecakapan, jasa atau kebutuhan.
Contoh:
  • adil kalau si A mendapatkan promosi untuk menduduki jabatan tertentu sesuai dengan kinerjanya selama ini.
  • tidak adil kalau seorang pejabat tinggi yang koruptor memperoleh penghargaan dari presiden.

3) Keadilan legal (iustitia Legalis), yaitu keadilan berdasarkan Undang-undang (obyeknya tata masyarakat) yang dilindungi UU untuk kebaikan bersama (bonum Commune).
Contoh:
  • adil kalau semua pengendara mentaati rambu-rambu lalulintas.
  • adil bila Polisi lalu lintas menertibkan semua pengguna jalan sesuai UU yang berlaku.

4) Keadilan Vindikatif (iustitia vindicativa) adalah keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang hukuman atau denda sesuai dengan pelanggaran atau kejahatannya.
Contoh:
  • adil kalau si A dihukum di Nusa Kambangan karena kejahatan korupsinya sangat besar.
  • tidak adil kalau koruptor hukumannya ringan sementara pencuri sebuah semangka dihukum berat.

5)  Keadilan kreatif (iustitia creativa) adalah keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang bagiannya berupa kebebasan untuk mencipta sesuai dengan kreatifitas yang dimilikinya di berbagai bidang kehidupan.
Contoh:
  •  adil kalau seorang penyair diberikan kebebasan untuk menulis, bersyair sesuai dengan kreatifitasnya.
  •  tidak adil kalau seorang penyair ditangkap aparat  hanya karena syairnya berisi keritikan terhadap pemerintah.

6) Keadilan protektif (iustitia protectiva) adalah keadilan yang memberikan perlindungan kepada pribadi-pribadi dari tindakan sewenang-wenang pihak lain.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Manusia Dan Penderitaan

Manusia memiliki dua sisi yaitu sisi bahagia dan sisi penderitaan. Ada suatu kala manusia merasakan sebuah kebahagiaan dan biasanya kebahagiaan itu datang dengan sendirinya. Kehidupan memang tak lengkap jika hanya ada kebahagiaan, karena jika hanya ada sebuah kebahagiaan di dalam sebuah kehidupan maka manusia yang hidup di dunia ini tidak akan pernah bersyukur kepada Allah SWT yang telah menciptakannya. Hal yang sering terjadi manusia yang merasa kebahagiaan di dalam hidupnya sering lupa kepada yang telah menciptakannya, oleh karena itulah Allah SWT maha adil. Maka dari itu, salah manusia jika hanya menginginkan kebahagiaan semata. Karena disamping terdapatnya kebahagiaan di dunia di dalam kehidupan juga terdapat rasa yang memiliki arti berlawanan dengan arti kebahagiaan. Arti yang berlawanan itulah yang biasa kita sebut dengan penderitaan.

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya  menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa  yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan. 

Siksaan 
Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara introgasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan juga telah digunakan sebagai cara untuk memaksakan pindah agama atau cuci otak politik.

Tiga Siksaan Bersifat Psikis
  • Kebimbangan, siksaan ini terjadi ketika manusia sulit untuk menentukan pilihan yang mana akan meraka ambil dan mereka tidak ambil. Situasi ini sangat membuat psikis manusia tidak stabil dan butuh pertimbangan yang amat sangat sulit. 
  • Kesepian, merupakan perasaan sepi yang amat sangat tidak diinginkan oleh setiap manusia. Pada hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang bersosial, hidup bersama dan tidak hidup seorang diri. Faktor ini dapat mengakibatkan depresi kejiwaan yang berat dan merupakan siksaan paling mendalam yang menimpa rohani manusia.
  • Ketakutan, adalah suatu reaksi psikis emosional terhadap sesuatu yang ditakuti oleh manusia. 
  • Rasa takut ini dapat menimbulkan traumatik yang amat mendalam. Dampaknya manusia bisa kehilangan akal pikirannya dan membuat manusia berkejatuhan mental.

Penderitaan dan sebab-sebabnya
1.      Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan ini menyangkut tentang manusia dan lingkungan sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia hingga menjadi nasib baik. Dengan kata lain manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Tetapi kalau takdir Allah yang menentukan kita hanya bisa menerima, sedangkan nasib buruk itu manusia sebagai penyebabnya. Maka dari itu manusia dituntut untuk berusaha untuk mendapatkan kehidupan sebaik-baiknya dengan cara yang baik pula.
2.      Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Ini merupakan kehendak allah, tapi dalam hal inipun manusia masih dapat berusaha yaitu dengan kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat berupa usaha manusia mengatasi penderitaan itu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Manusia dan Keindahan

Kata keindahan berasal dan kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna, dan sebaginya. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.

Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1.      Keindahan dalam arti luas.
Selanjutnya The Liang Gie menjelaskan.bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan. Misalnya Plato menyebut watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.

Jadi pengertian yang seluas-Iuasnya meliputi :
-          keindahan seni
-          keindahan alam
-          keindahan moral
-          keindahan intelektual.

2.      Keindahan dalam arti estetik murni.
Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetik seorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.

3.      Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan dalam arti yang terbatas, mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna. Keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengamat.

Dari pembagian dan pembedaan terhadap keindahan diatas, masih belum jelas apakah sesungguhnya keindahan itu. lni memang merupakan suatu persoalan filsafati yang jawabannya beraneka ragam. Salah satu jawaban mencari ciri-ciri umum yang ada pada semua benda yang dianggap indah dan kemudian menyamakan ciri-ciri atau kwalita hakiki itu dengan pengertian keindahan. Jadi keindahan pada dasamya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering.disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony). kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan perlawanan (contrast).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Manusia dengan Kasih Sayang dan Cinta Kasih

Kasih Sayang
Kata kasih dan sayang itu mengandung pengertian yang sangat luas. Dan yang pasti setiap insan manusia perlu tahu dan mengerti apa makna kasih sayang yang sebenarnya, sekaligus memilikinya di dalam sanubari. Seseorang akan merasa hampa jiwanya jika hidup tanpa memiliki kasih maupun sayang. Apapun yang terjadi, pasti dia akan selalu ingin dicintai maupun mencintai orang lain. Dari pertama kali lahir di dunia sampai ajal menjemput.
Yang dimaksud dengan kasih dan sayang di sini bukan sekedar hubungan cinta atau asmara antara seorang laki-laki dan perempuan saja. Namun lebih bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga dan lain-lain. Dan yang perlu ditekankan bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas dan lebih banyak memberi daripada menerima. Kepentingan diri sendiri sering dinomor duakan demi memberi kebahagiaan pada orang yang dikasihi dan disayanginya.
Kasih, sayang dan cinta. Itu semua adalah anugerah dari Tuhan yang diberikan kepada kita semua. Tujuannya untuk menciptakan kehidupan damai di dunia agar selalu diliputi dengan ketentraman. Untuk itulah setiap orang perlu mengerti makna kasih sayang agar bisa saling menghargai kepribadian dari orang lain, meski dia punya perbedaan dengan kita.
Karena dari sinilah akan tercipta keharmonisan yang aman serta penuh kemesraan. Setelah itu akan muncul daya cipta yang terwujud dalam bentuk cinta, baik cinta kepada sesama manusia, lingkungan dan Sang Maha Pencipta, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam hubungan kasih sayang kepada sesama manusia yang berlawanan jenis terkadang sering timbul sebuah perasaan atau sering juga disebut ikatan cinta. Di dalam teori Triangular Theory of Love, cinta digambarkan memiliki tiga elemen/komponen yang berbeda, yaitu : keintiman (intimacy), gairah/nafsu (passion), dan kesepakatan/komitmen (commitment). Teori ini dikemukakan oleh Robert Sternberg – seorang ahli psikologi. Berbagai gradasi maupun jenis cinta timbul karena perbedaan kombinasi di antara ketiga elemen tersebut. Suatu hubungan interpersonal yang didasarkan hanya pada satu elemen ternyata lebih rapuh daripada bila didasarkan pada dua atau tiga elemen.
Berdasarkan “Triangular Theory of Love” disebutkan beberapa bentuk-bentuk (wajah) cinta, yaitu :
1.    Menyukai (liking) atau pertemanan karib (friendship), yang cuma memiliki elemen intimacy. Dalam jenis ini, seseorang merasakan keterikatan, kehangatan, dan kedekatan dengan orang lain tanpa adanya perasaan gairah/nafsu yang menggebu atau komitmen jangka panjang.
2.    Tergila-gila (infatuation) atau pengidolaan (limerence), hanya memiliki elemen passion. Jenis ini disebut juga Infatuated Love, seringkali orang menggambarkannya sebagai “cinta pada pandangan pertama”. Tanpa adanya elemen intimacy dan commitment, cinta jenis ini mudah berlalu.
3.    Cinta hampa (empty love), dengan elemen tunggal commitment di dalamnya. Seringkali cinta yang kuat bisa berubah menjadi empty love, yang tertinggal hanyalah commitment tanpa adanya intimacy dan passion. Cinta jenis ini banyak dijumpai pada kultur masyarakat yang terbiasa dengan perjodohan atau pernikahan yang telah diatur (Era Siti Nurbaya dan Datuk Maringgih?)
4.    Cinta romantis (romantic love). Cinta jenis ini memiliki ikatan emosi dan fisik yang kuat (intimacy) melalui dorongan passion.
5.    Cinta persahabatan sejati (companionate love). Didapatkan pada hubungan yang telah kehilangan passion tetapi masih memiliki perhatian dan intimacy yang dalam serta commitment. Bentuk cinta seperti ini biasanya terjadi antar sahabat yang berlawanan jenis.
6.    Cinta semu (fatuous love), bercirikan adanya masa pacaran dan pernikahan yang sangat bergelora dan meledak-ledak (digambarkan “seperti angin puyuh”), commitment terjadi terutama karena dilandasi oleh passion, tanpa adanya pengaruh intimacy sebagai penyeimbang.
7.    Cinta sempurna (consummate love), adalah bentuk yang paling lengkap dari cinta. Bentuk cinta ini merupakan jenis hubungan yang paling ideal, banyak orang berjuang untuk mendapatkan, tetapi hanya sedikit yang bisa memperolehnya. Sternberg mengingatkan bahwa memelihara dan mempertahankan cinta jenis ini jauh lebih sulit daripada ketika meraihnya. Sternberg menekankan pentingnya menerjemahkan elemen-elemen cinta ke dalam tindakan (action). “Tanpa ekspresi, bahkan cinta yang paling besar pun bisa mati” kata Sternberg.
8.    Non Love, adalah suatu hubungan yang tidak terdapat satupun dari ketiga unsur tersebut. hanya ada interaksi namun tidak ada gairah, komitmen, ataupun rasa suka.
Cinta Kasih
Cinta kasih adalah perasaan kasih sayang antara sesama. Cinta semacam ini adalah perasaan saling menghargai antara satu sama lain, tidak peduli perbedaan-perbedaan yang ada diantara kita. Cinta kasih membutuhkan ketulusan dan pengorbanan dan rasa saling toleransi antara satu dengan yang lainnya.
Cinta kasih bukanlah perasaan menyukai atau rasa ingin memiliki, tetapi cinta kasih adalah rasa saling menghormati dan rasa saling menghargai walaupun kita mempunyai banyak perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Jika kita mempunyai rasa cinta kasih terhadap sesama, maka akan timbul perdamaian di dunia maupun di lingkungan sekitar kita.
Cinta kasih dapat dicontohkan dengan adanya sikap toleransi, misalnya kita mempunyai teman yang berbeda agama, maka kita harus menghormati keyakinannya dan menghargai perbedaan itu, agar kita tidak saling memusuhi. Saling bermusuhan tidak akan menciptakan kedamaian dalam diri kita. Kita harus menghormatinya sebagaimana dia menghormati kita. Kita harus menghargainya sebagaimana dia menghargai kita.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan


Pengertian Sastra dan Seni Menurut Para Ahli :
1.      Sumarno dan saini, Sastra adalah: ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman, pemikiran, gagasan, samangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat-alat bahasa.
2.      Mursal Esten, menyatakan sastra atau kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistic dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia melalui bahasa sebagai medium dan punya efek yang positif terhadap kehidupan manusia.
3.      Aristoteles, seni adalah bentuk pengungkapannya dan penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan seni itu adalah meniru alam.
4.      Ki Hajar Dewantara, seni merupakan hasil keindahan sehingga dapat menggerakkan perasaan indah seseorang yang melihatnya, oleh karena itu perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi dan menimbulkan perasaan indah itu seni.

Peranan sastra dibagi dalam beberapa konteks :
1.      Peranan sastra dalam dunia pendidikan
2.      Peranan sastra dalam perubahan sosial
3.      Peranan sastra dalam pembentukan karakter
4.      Peranan sastra dalam pengembangan bahasa

Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya.
Jenis-jenis Prosa:
1.      Prosa lama:
§  Dongeng
§  Hikayat
§  Sejarah
§  Epos
§  Cerita pelipur lara
2.      Prosa baru:
§  Cerpen
§  Novel
§  Biografi
§  Kisah
§  Otobiografi

Prosa fiksi adalah kisahan yang mempunyai tokoh, lakuan, danalur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi, dalam ragam prosa. (Sudjiman, 1984)
Nilai-nilai dalam prosa fiksi:
1.      Prosa fiksi memberikan kesenangan --> pembaca mendapat pengalaman sebagai mana mengalami sendiri peristiwa tersebut.
2.      Prosa fiksi memberikan informasi --> fiksi memberi informasi yang tidak terdapat dalam ensiklopedi.
3.      Prosa fiksi memberikan warisan kultural --> sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dan warisan budaya bangsa.
4.      Prosa fiksi memberikan keseimbangan wawasan --> menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu.

Puisi adalah bentuk ekspresi pengalaman empirik atau batin seseorang yang diwujudkan dengan bahasa-bahasa indah, perumpamaan dan kiasan.
Alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi dalam Ilmu Budaya Dasar:
1.      Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia --> hal ini berarti manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas.
2.      Puisi dan keinsyafan/ kesadaran individual --> dengan membaca puisi, mahasiswa dapat diajak untuk menjenguk hati/ pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan pembaca bagian dalam hati manusia, dia menjelaskan pengalaman setiap orang.
3.      Puisi dan keinsyafan sosial --> memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang terlibat dalam issue dan problem sosial.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat kaitannya satu sama lain. Dalam hal ini saya akan membahas tentang pengertian-pengertian dasar dari manusia dan kebudayaan. Sehingga dapat memberikan dasar untuk mempelajari materi IBD (Ilmu Sosial Dasar).

A.    Manusia
Di alam ini manusia memegang peranan yang unik dan dapat dipandang dari banyak segi. Salah satunya dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin memperoleh kekuasaan (politik), makhluk yang berbudaya disebut homo humanus (filsafat). Dari definisi tersebut dapat dilihat bahwa manusia selain dapat dipandang dari banyak segi juga mempunyai banyak kepentingan.

B.     Kebudayaan
Secara umum kebudayaan dapat diartikan sebagai himpunan pengalaman yang dipelajari, mengacu pada pola-pola perilaku yang ditularkan secara sosial yang merupakan kekhususan kelompok sosial tertentu. Dengan demikian mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik yang sifatnya material, seperti peralatan kerja dan teknologi, maupun yang non-material, seperti nilai kehidupan dan seni-seni tertentu.

C.     Kaitan Manusia dengan Kebudayaan
Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi seseorang dapat dikatakan dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim, setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan. Sebagai contoh seorang bayi lahir, ia merasakan perbedaan suhu dan kehilangan energi, oleh karena itu ia menangis, agar perbedaan itu berkurang dan kehilangan itu tergantikan. Dari sana timbul anggapan dasar bahwa setiap manusia dianugerahi kepekaan (sense) untuk membedakan (sense of discrimination) dan keinginan untuk hidup. Untuk dapat hidup, ia membutuhkan sesuatu. Alat untuk memenuhi kebutuhan itu bersumber dari lingkungan.

Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari-hari dan juga dari kejadian-kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.

Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai:
1.      penganut kebudayaan.
2.      pembawa kebudayaan.
3.      manipulator kebudayaan.
4.      pencipta kebudayaan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS